DEFINITION OF
TRANSLATION
Ada beberapa
pengertian penerjemahan yang dikemukakan oleh para ahli,antara lain:
·
Catford (1965), menyebutkan bahwa : translation is the replacement of textual material in one language by equivalent
textual material in another language.
Artinya,
penerjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa dengan
materi tekstual yang sepadan dalam bahasa lain. Definisi ini lebih menekankan pada padanan struktural antara bahasa sumber dan bahasa
sasaran.
·
Nida dan Taber (1969), menyebutkan bahwa : translating consists of reproducing in the receptor language
the closest natural equivalent of the source language massage, first in terms of meaning and secondly in terms of style.
Artinya, penerjemahan adalah upaya untuk
menghasilkan kembali dalam bahasa sasaran padanan alami yang sedekat
mungkin dari pesan dalam bahasa sumber, pertamadalam hal makna dan kedua dalam
hal gaya bahasanya. Definisi
di atas sudah mencerminkan
proses penerjemahan dan menekankan padanan dinamis.
·
Mildred L. Larson dalam bukunya “ A Meaning Based Translation, AGuide to Cross-language Equivalence ”, yang
diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Kencanawati Taniran, menyatakan bahwa Penerjemahan
merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah.
·
Newmark (1981), menyebutkan bahwa : translation
is a craft consisting in the attempt to replace a written massage
and/or statement in one language by the same message and/or statement in
another language.
Artinya, penerjemahan adalah suatu keahlian
atau seni yang berusahauntuk mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis
dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa
lain.
·
McGuire (1980), menyebutkan bahwa : Translation involves the rendering of source language (SL) text into
the target languge (TL) so as to ensure that (1) the surface meaning of
the two will beapproximately similar and (2) the structure of the SL will be
preserved as closelyas possible, but not so closely that the TL structure will
be seriously distorted.
Artinya, penerjemahan melibatkan usaha
mengubah teks bahasa sumber menjaditeks bahasa sasaran sehingga dapat dijamin
bahwa (1) makna permukaan keduateks tersebut akan memiliki kesamaan setepat
mungkin, dan (2) struktur bahasasumber akan dipertahankan setepat mungkin,
tetapi jangan terlalu tepat sehinggastruktur bahasa sasarannya menjadi rusak.
·
Savory (1969:13), menyebutkan bahwa : Translation is made possibly by an equivalence of thought that lies
behind its different verbal expressions.
Artinya, Terjemahan itu
mungkin dibuat dengan kesamaan ide yang ada dibalik ungkanapan verbalnya yang
berbeda.
·
Pinchuck
(1977:38), menyebutkan bahwa : Translation is a process of finding a TL equivalent for a SL
utterance.
Artinya, terjemahan
adalah sebuah proses untuk menemukan padanan bahasa sasaran dengan pernyataan
bahasa sumber.
·
Roger
T. Bell (1993:5), menyebutkan bahwa : translating
the definition of translation according to Dubois, states that Translation is
the expression in another language (or target language) of what has been
expressed in another, source language, preserving semantic and stylistic
equivalences.
Artinya, menerjemahkan pengertian terjemahan menurut
Dubois, menyatakan bahwa terjemahan adalah ekspresi dari bahasa sumber dari apa yang diekspresikan dari bahasa sasaran, dengan mempertahankan padanan
semantic dan stylistiknya.
·
Brislin
(1976), menyebutkan bahwa : translation is the general term referring to the transfer of
thoughts and ideas from one language (source) to another (target), whether the
languages are in written or oral form; whether the languages have established
orthographies or do not have such standardization or whether one or both
languages is based on signs, as with sign languages of the deaf.
Artinya, terjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada
pengalihan pikiran dan ide dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, baik bahasa
tulis atau lisan;baik salah satu atau keduanya membentuk ortografi atau tidak
mempunyai standar seperti itu; atau baik salah satu atau keduanya berbentuk tanda,
seperti bahasa orang tuli.
·
Wilss
and Noss (1982), menyebutkan bahwa : translation is a
transfer process which aims at the transformation of a written SL text into an
optimally equivalent TL text, and which requires the syntactic, the systematic
and the pragmatic understanding and analytical processing of the SL.
Artinya, terjemahan
adalah proses pengalihan yang bertujuan mengubah teks tertulis bahasa sumber
menjadi teks bahasa sasaran yang sepadan, yang membutuhkan pemahaman sintaksis,
sistematis, dan pragmatis serta pengolahan analisa bahasa sumber.
·
Venuti (1991:1), menyebutkan bahwa : I see translation as the attempt to produce a text so transparent
that it does not seem to be translated.
Artinya, saya memahami terjemahan sebagai sebuah usaha untuk menghasilkan suatu
teks yang transparan sehingga teks tersebut tidak kelihatan sebagai terjemahan.
·
Sementara itu, ahli bahasa Indonesia Prof. Dr.
Anton M. Moeliono menyatakan,Usaha penerjemahan itu pada hakikatnya mengandung
makna mereproduksi amanat atau pesan di dalam bahasa sumber dengan padanan yang
paling wajar dan paling dekat di dalam bahasa penerima, baik dari jurusan
arti maupun dari jurusan langgam atau gaya. Penerjemahan itu pertama-tama harus bertujuanmembahasakan kembali
isi amanat atau pesan. Idealnya terjemahan tidak akan atau sebaiknya jangan, dirasakan sebagai terjemahan. Namun,
untuk mereproduksi amanat itu, mau tidak mau, diperlukan penyesuaian
gramatikal danleksikal. Penyesuaian itu janganlah berakibat timbulnya berbagai
struktur yangtidak lazim di dalam bahasa penerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar