Senin, 28 Mei 2012

DEFINITION OF TRANSLATION


DEFINITION OF TRANSLATION

Ada beberapa pengertian penerjemahan yang dikemukakan oleh para ahli,antara lain:
·         Catford (1965), menyebutkan bahwa : translation is the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language.
Artinya, penerjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa dengan materi tekstual yang sepadan dalam bahasa lain. Definisi ini lebih menekankan pada padanan struktural antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.

·         Nida dan Taber (1969), menyebutkan bahwa : translating consists of reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language massage, first in terms of meaning and secondly in terms of style.
Artinya, penerjemahan adalah upaya untuk menghasilkan kembali dalam bahasa sasaran padanan alami yang sedekat mungkin dari pesan dalam bahasa sumber, pertamadalam hal makna dan kedua dalam hal gaya bahasanya. Definisi di atas sudah mencerminkan proses penerjemahan dan menekankan padanan dinamis.

·         Mildred L. Larson dalam bukunyaA Meaning Based Translation, AGuide to Cross-language Equivalence ”, yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Kencanawati Taniran, menyatakan bahwa Penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan, sedangkan bentuk boleh diubah.

·         Newmark (1981), menyebutkan bahwa : translation is a craft consisting in the attempt to replace a written massage and/or statement in one language by the same message and/or statement in another language.

Artinya, penerjemahan adalah suatu keahlian atau seni yang berusahauntuk mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain.

·         McGuire (1980), menyebutkan bahwa : Translation involves the rendering of source language (SL) text into the target languge (TL) so as to ensure that (1) the surface meaning of the two will beapproximately similar and (2) the structure of the SL will be preserved as closelyas possible, but not so closely that the TL structure will be seriously distorted.
Artinya, penerjemahan melibatkan usaha mengubah teks bahasa sumber menjaditeks bahasa sasaran sehingga dapat dijamin bahwa (1) makna permukaan keduateks tersebut akan memiliki kesamaan setepat mungkin, dan (2) struktur bahasasumber akan dipertahankan setepat mungkin, tetapi jangan terlalu tepat sehinggastruktur bahasa sasarannya menjadi rusak.
·         Savory (1969:13), menyebutkan bahwa : Translation is made possibly by an equivalence of thought that lies behind its different verbal expressions.
Artinya, Terjemahan itu mungkin dibuat dengan kesamaan ide yang ada dibalik ungkanapan verbalnya yang berbeda.

·         Pinchuck (1977:38), menyebutkan bahwa : Translation is a process of finding a TL equivalent for a SL utterance.
Artinya, terjemahan adalah sebuah proses untuk menemukan padanan bahasa sasaran dengan pernyataan bahasa sumber.

·         Roger T. Bell (1993:5), menyebutkan bahwa : translating the definition of translation according to Dubois, states that Translation is the expression in another language (or target language) of what has been expressed in another, source language, preserving semantic and stylistic equivalences.
Artinya, menerjemahkan pengertian terjemahan menurut Dubois, menyatakan bahwa terjemahan adalah ekspresi dari bahasa sumber dari apa yang diekspresikan dari bahasa sasaran, dengan mempertahankan padanan semantic dan stylistiknya. 

·         Brislin (1976), menyebutkan bahwa : translation is the general term referring to the transfer of thoughts and ideas from one language (source) to another (target), whether the languages are in written or oral form; whether the languages have established orthographies or do not have such standardization or whether one or both languages is based on signs, as with sign languages of the deaf.
Artinya, terjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada pengalihan pikiran dan ide dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, baik bahasa tulis atau lisan;baik salah satu atau keduanya membentuk ortografi atau tidak mempunyai standar seperti itu; atau baik salah satu atau keduanya berbentuk tanda, seperti bahasa orang tuli.

·         Wilss and Noss (1982), menyebutkan bahwa : translation is a transfer process which aims at the transformation of a written SL text into an optimally equivalent TL text, and which requires the syntactic, the systematic and the pragmatic understanding and analytical processing of the SL.
Artinya, terjemahan adalah proses pengalihan yang bertujuan mengubah teks tertulis bahasa sumber menjadi teks bahasa sasaran yang sepadan, yang membutuhkan pemahaman sintaksis, sistematis, dan pragmatis serta pengolahan analisa bahasa sumber.

·         Venuti (1991:1), menyebutkan bahwa : I see translation as the attempt to produce a text so transparent that it does not seem to be translated.
Artinya, saya memahami terjemahan sebagai sebuah usaha untuk menghasilkan suatu teks yang transparan sehingga teks tersebut tidak kelihatan sebagai terjemahan.

·         Sementara itu, ahli bahasa Indonesia Prof. Dr. Anton M. Moeliono menyatakan,Usaha penerjemahan itu pada hakikatnya mengandung makna mereproduksi amanat atau pesan di dalam bahasa sumber dengan padanan yang paling wajar dan paling dekat di dalam bahasa penerima, baik dari jurusan arti maupun dari jurusan langgam atau gaya. Penerjemahan itu pertama-tama harus bertujuanmembahasakan kembali isi amanat atau pesan. Idealnya terjemahan tidak akan atau sebaiknya jangan, dirasakan sebagai terjemahan. Namun, untuk mereproduksi amanat itu, mau tidak mau, diperlukan penyesuaian gramatikal danleksikal. Penyesuaian itu janganlah berakibat timbulnya berbagai struktur yangtidak lazim di dalam bahasa penerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar